BAB 2018: TAMAT!

, , No Comments
Sebagian orang bilang, hidup adalah sebuah perjalanan. Ada etape-etapenya. Tentu, di setiap etape membawa ceritanya sendiri.

Sebagian ada juga yang bilang, hidup itu sepert sebuah buku. Nah ini aku suka kiasan macem ini. Kubayangkan bahwa hidup setiap orang itu layaknya buku. Lalu, bukunya tentang apa?

Tentu berbeda-beda.
Ada buku yang bab-babnya berkisah tentang travelling. Ada buku bab-babnya bercerita tentang musik, atau masak. Ada juga tentang kesedihan atau keriangan. Apapun itu, buku tiap orang pasti punya tema yang sama: perjuangan meraih kemenangan.

Nah.
Sudah sampai di akhir suatu bab. Kira-kira, titelnya "Bab XI: Cerita di 2018". Ada cerita apa saja tahun ini?



2018 diawali dengan Aji yang menjalani operasi batu ginjal. Kids, kalian setidaknya memetik dua hal menarik di sini.
Pertama, banyaklah minum air putih. Kedua, bayarlah BPJS. Gemetar tanganku saat meneken slip bayar rumah sakit puluhan juta, yang syukurlah sepenuhnya dibayar BPJS.

Oiya. Malam itu, sambil menunggu Aji, kupesan makanan favoritku sepanjang masa: beef burger McD, kentang goreng, dan cola kecil. Biasa kusebut "paket beef burger" pada mba kasir McD.

Sembari kulahap hidangan surgawi ini, Aji memperhatikan.
"Apa itu, De..." ujarnya sembari memainkan selang infus.
"Burger ji..." jawabku sekenanya.
Aji berujar, "Beliin apa Aji burger, biar pernah makan kayak itu."

Aku terkekeh.
"Esok ya Ji, kan malam ini ga boleh makan selain bubur rumah sakit pathetic tanpa rasa itu."

Esoknya apakah McD pas untuk ayahandaku? Tentu tidak. Ia harus mendapat burger yang kickass.


Dan ia bahagia.
Aku? Apalagi!

Selanjutnya? Bermusik, bernyanyi, berkenalan, berkolaborasi.


Bernyanyi bersama beberapa kantor wilayah, direktur jenderal pajak hingga staf ahli tentu menyenangkan. Tapi lebih menyenangkan menyaksikan wajah bahagia atasan-atasan langsung kami, yang tegang sepanjang acara.


Hingga bermain musik ke surabaya. Well... musik itu amat menyenangkan.


Selanjutnya bermusik dalam bentuk tradisional. Bahkan aku ikut menyanyikan pujian untuk Yesus di gereja. Menyenangkan.


Lanjut menikmati mentari terbit dengan beberapa sahabat, di gunung nan dingin. Mungkin ini salah satu hal paling indah yang pernah kusaksikan, di tahun ini.


0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar sebagai name/url, dan tulis namamu di sana...