Bapak Ibu hadirin yang terhormat.
Ada sebuah stereotipe yang menggantung di masyarakat.
Stereotipe itu berbunyi
sebagai berikut;
Predikat Jegeg Bagus, Putri Indonesia, bahkan Miss Universe dan kontes sejenis lain hanyalah sebuah mahkota dan selempang kosong. Nihil
kontribusinya!
Sekadar sekelompok muda-mudi beradu tampilan, yang berawal dari panggung
gemerlapan, berakhir di acara-acara seremonial dan baliho.
“Mengapa mereka menjadi duta pariwisata kami?” masyarakat bertanya-tanya, “Apakah
mereka mampu? Selama ini tak kami rasakan kontibusi nyata dari mereka.
Apa mereka secerdas payasan-nya?”
Begitulah kira-kira bisik kecewa masyarakat Bali terhadap kami, para Jegeg Bagus.